Senin, 08 Desember 2014

Ukuran gambar

Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
1. Extreme Close Up (ECU/XCU) adalah pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau mata objec
2. Big Close Up (BCU) adalah pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
3. Close Up (CU) adalah gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
4. Medium Close Up adalah (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
5. Medium Shot (MS) adalah pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja(dari perut/pinggang keatas).
6. Knee Shot (KS) adalah pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
7. Full Shot (FS) adalah pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
8. Long Shot (LS) adalah pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
9. Medium Long Shot (MLS) adalah gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
10. Extreme Long Shot (XLS) adalah gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
11. One Shot (1S) adalah Pengambilan gambar satu objek.
12. Two Shot (2S) adalah pengambilan gambar dua orang.
13. Three Shot (3S) adalah pengambilan gambar tiga orang.
14. Group Shot (GS)adalah pengambilan gambar sekelompok orang.

(sumber;http://ikapratiwi.blogdetik.com/tag/sudut-pandang-kamera/)

sudut pandang kamera


berikut adalah Cara Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan 5 cara:
1. Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya dalam angle ini objec akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
2. High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai kerdil.
3. Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
4. Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
5. Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah,Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.

http://ikapratiwi.blogdetik.com/tag/sudut-pandang-kamera/

panning,zooming,blurring

1. Panning
-Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan gerak pada foto.
-Ketika melakukan panning, anda harus mengikuti objek selama membidik.
-Hasil foto menjadikan objek menjadi relatif tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur.
-Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal; dengan speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga).
http://hermawayne.blogspot.com
Contoh foto dengan teknik panning


2.Zooming
-Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus lensa.
-Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom.
-Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.
-Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal, pakailah tripod (kaki tiga)

Data teknis:
-Kamera : Nikon D100 Digital
-Lensa : 28 – 80 Nikkor D
-Speed : 5 (with flash)
-Diafragma : 3.5
-ASA : 400
-White balance : flash
http://hermawayne.blogspot.com
Contoh foto dengan teknik zooming


3.Teknik Blurring
Teknik ini adalah kebalikan dari teknik panning. Memotret gerak dengan kecepatan rana cukup lambat namun tidak dengan menggerakkan kamera. Tujuan dari teknik ini adalah menangkap momen bergerak sehingga yang bergerak menjadi blur tetapi latar belakang atau ada obyek yang tidak sepenuhnya blur.   Secara teknis, caranya mirip dengan panning. Satu-satunya perbedaan adalah kamera harus tetap stabil (tidak digerakkan) saat memotret.

Minggu, 19 Oktober 2014

JENIS JENIS KAMERA

JENIS JENIS KAMERA

Jenis jenis Kamera

 1. Compact Digital Camera
7811f8%7Cbd27 5130 OlympusFE230FRONT Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
Kamera Digital biasanya di bikin Mudah di gunakan dan harga relatif murah… di bawah 1.5 juta.
bahkan ada yang harganya 500 rebuan.. , dengan Kualitas image yg “se adanya”  yg masih worth it
Untung di cetak 4R 5R.. dan penggunaanya yg Point And Shoot. kamera ini cocok bagi temen yg
Masih Pemula atau Ingin punya Kamera yg lebih bagus dari kamera Hape kalian.
biasanya Fitur Kamera Digital ini lengkap lho… Fiter alay alay , scene macem macem
bahkan ada yg pake MP3 Player -_-. tetapi beside that,, 1/2’3 ~ 1/2,5 sensor yg digunakanya
dan tipe CCD walaupun Megapixel yg besar jangan harap hasil yg Crystal Clear. tp ingat..
Seorang Fotografer tidak mempedulikan apa kameranya… yg penting Imajinasinya dan
Kemampuanya icon biggrin Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya . tetapi ingat Kamera Digital ini Rata Rata Auto.. jangan harap ada settingan
Manual di sana.. walaupun beberapa jenis kamera ada yg menyediakan Fitur Tersebut.
2.Kamera Prosumer
canon powershot g10 prosumer camera Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
Kamera Prosmer Biasanya memberikan Kualitas gambar yg lebih baik Bahkan Mendekati Consumer Level DSLR
dengan tehnologi Canggih seperti Canon Digic 5 , Fujifilm EXR Technology , Sony EXMOR dan sejenisnya
Sensor yg Besar bertipe CMOS , Settingan Full Manual M dan Semi Manual P S A dengan Betuk yg Compact
membuatnya Kamera ini cocok buat Enthusiast dan Fotografer. tetapi kurang cocok buat pemula karena
Setinggan Manual nya terkadang hanya di mengerti orang yg bener bener ngerti fotografi. tetapi Harganya
2 bahkan 3 kali dari Kamera Dgital biasa..
3.Bridge Camera / DZLR
pic 01 Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
Zoom Besar , Kualitas Gambar Bagus , All in One.. Ultimate Tools. biasanya Camera Jenis ini adalah
Kamera “kedua” sang fotografer. Bentuknya Seperti DSLR dengan Lensa Super Zoom..
Biasanya dari range 24mm – 720mm , 22mm – 660mm . Lensa Tele.
Dengan kecepatan Continous Drive yg cepat.. 11 fps , 8fps , Full HD Movie
bisa di pasang Filter dan Converter di depan lensanya untuk keleluasan pengguna
Sayangnya GA BISA DI GANTI LENSA …
Dan juga Sensor yg Sama dengan Prosumer. jadi sensornya tidak sebesar DSLR
tetapi Kualitasnya tak Semaksimal DSLR. tetapi hal tersebut di bayar dengan
Lensa Zoom yg Panjang dan Jarak Fokus minimum yg pendek yaitu 1cm (HS20EXR )
Harganya juga kompetitif.. kisaran 1.5 hingga 4 jutaan . walaupun ada yg 7 jutaan ( XS1)
bagi anda yg ingin traveling.. males bawa DSLR + Lensa ini itu.. Brigde adalah Jawabanya.
Karena Bridge juga bisa Manual dan Lain lain seperti DSLR. bahkan dari segi tehnologi
Bridge terkadang Lebih canggih dari DSLR seperti menggunakan BSI CMOS Sensor
EXR Processor ( Fujifilm ) , Noise Reduction Control , High Speed Recording..
4.Consumer Level DSLR
pink pentax kr dlsr lhoA3 2 Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
DSLR , Bisa Ganti Lensa , Dan Warna Warni… heheh.. harga relatif kompetitif.. 4 Juta Sampe 6 Jutaan..
Dengan Lensa Kit 18-55 , Kualitas gambar yg Bagus. menjadi pilihan anak Muda yg mau Masuk DKV sih rata rata
Atau anak anak Alay yg doyan Foto Manyun tp ga mau kalah ma temen temenya yg pake DSLR icon biggrin Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
5.Mirrorless / Hybrid
DSC004131 Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
Hybrid atau Mirorrless ini adalah kamera Mirip DSLR tanpa Mirror.. dengan bentuk yg Kompak
Biasanya memiliki Kemampuan yg sama dengan DSLR dengan snsor 4/3 dan APSC
memberikan Kualitas Gambar yg sama. dan bisa ganti ganti Lensa memberikan nilai + sendiri
Betuk Kompak + Kualitas Bagus. siapa sih yg gamau ?
walaupun dengan harga di atas Consumer DSLR.. bermain di angka 7 Juta.
6. Semi pro DSLR
591562853 Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
FULLFRAME atau APSH kualitas ga perlu di ragukan lagi deh…
dengan harga 20 ~ 50 jutaan body nya. biasanya sih di gunakan di Studio Foto
yg make juga Pro Pro aja…
7. Boutique
leica m9 titanium prototype Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinyafinepix x100 Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
Kamera Butik , Stylish yet Powerfull. dengan rata rata menggunakan Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong. Kualitas Kamera Butik lebih bagus daripada Fullframe DSLR seperti D3S , dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark. dengan bentuk yg Compact…
Tetapi…
Harganya BOOOO… 69 Juta sapa yg mau beli =_= ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta
dan Harga Lensa Kamera Butik Juga mahal beud…. serius deh Butik cuma buat kamera
Orang KAYA seperti Rio ( atau sapalah nama temen mu yg kaya wkwkwkwkwk )
oh ya.. kamera butik FULL MANUAL CONTROL semuanya muter knob…
jadi bukan buat ALAY KELEWAT KAYA …
8. Medium Format/Professional DSLR
s2frontbooster Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinyahasselblad h3d ii Jenis Jenis Kamera Dan Panduan membelinya
Kameranya PROFESSIONAL .. dengan Sensor MEDIUM FORMAT dan Gambar 40  ~ 80 MEGAPIXEL…
 https://www.google.com/search?q=jenis-jenis+fotografi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb#rls=org.mozilla:en-US:official&channel=fflb&q=jenis-jenis+kamera+bridge+camera&spell=1

CARA PENGOPRASIAN KAMERA SAKU

CARA PENGOPRASIAN KAMERA SAKU
ka memutuskan memakai kamera saku, berikut beberapa tips pemotretan untuk menggunakannya lebih baik :

a. Memotret lebih banyak
Yang perlu anda lakukan pertama kali adalah memotret layaknya seorang profesional. Memotret sebanyak mungkin yang bisa anda buat. Variasikan sudut pemotretan, seting, maupun komposisi. Apa yang baik dari teknologi digital, anda tidak dibebani biaya yang lebih besar karena memotret lebih banyak. Buat lebih banyak foto, hapus foto yang kurang baik dan pilih yang terbaik.
b. Komposisi dan cahaya
Dasar fotografi yang berkenaan dengan komposisi, cahaya maupun teknik memotret perlu anda kuasai. Komposisi dengan prinsip rule of third bisa menjadi awal. Buat garis imajiner yang membagi foto menjadi tiga bagian vertikal maupun horisontal. Lalu posisikan point of interest  di sepertiga atas/ bawah atau di kiri/ kanan. Anda bisa baca tentang dasar fotografi pada post Tips Membuat Hasil Foto Menjadi Lebih Baik - Basic Photography 1 (Rules).

Perhatikan arah datangnya cahaya, apakah dari belakang, samping atau depan. Kamera saku umumnya memiliki keterbatasan menghandle kontras tinggi. Karenanya anda mesti cermat mengatur komposisi agar cahaya berimbang ditiap bagian. Cahaya dari depan dan samping subjek bisa memberikan hasil yang lebih baik. Tentang cahaya bisa juga anda baca pada post Tips Membuat Hasil Foto Menjadi Lebih Baik - Basic Photography 2 (Light). Guna menyiasati pencahayaan yang sulit, coba pakai mode pemotretan seperti night scene, siluet, HDR, dan lainnya sesuai kondisi.

c. Pegang kamera dengan baik
Kesalahan memotret yang sering dilakukan dengan kamera saku yaitu shake atau kamera goyang ketika rana ditekan. Shake meningkatkan resiko blur (kekaburan) dan mengurangi ketajaman gambar. Pegang kamera dengan kedua tangan agar kokoh serta tekan rana dengan lembut dan pasti. Jika perlu letakkan kamera pada landasan stabil seperti meja, kursi, tembok atau gunakan tripod.
Perhatikan agar jari-jari tidak menyentuh permukaan lensa dan flash ketika memotret. Tapak bekas jari bisa membuat gambar yang dihasilkan berkabut. Tangan serta jari sebaiknya tetap disamping dan bawah kamera untuk menjaganya  tetap stabil.

d. Exposure
Banyak kamera saku saat ini sudah dilengkapi pengukuran cahaya  center weighted, spot, maupun matrix metering. Pengukuran matrix bekerja baik pada sebagian besar kondisi pencahayaan. Metering dibutuhkan untuk mendapat exposure yang tepat berkenaan dengan jumlah cahaya yang dibutuhkan untuk merekam gambar pada sensor digital. Ada tiga seting yang mengatur exposure yaitu aperture/diafragma lensa (f-stops), shutter/kecepatan rana, dan ISO/ sensitifitas sensor.
Mode pemotretan otomatis yang berkenaan dengan exposure bisa dipilih sebagai berikut:
- Aperture (A) priority, anda menentukan diafragma sedang kamera otomatis menentukan shutter speed yang dibutuhkan.
- Shutter Speed (S) priority, anda menentukan shutter speed sedang kamera otomatis menentukan bukaan diafragma yang dibutuhkan.
- Program (P) dan Otomatis, kamera menentukan seting bukaan diafragma maupun shutter speed yang dibutuhkan.
- Selain mode diatas ada juga scene pemotretan seperti: night scene, potrait, sport, dll.

Hampir semua mode diatas memberikan hasil pengukuran exposure yang baik. Namun pada kondisi khusus seperti subjek terang dengan latar terang atau subjek gelap dengan latar gelap, anda membutuhkan kompensasi exposure yang memungkinkan menambah atau mengurangi jumlah cahaya dari yang ditunjukkan kamera. Metering bisa tertipu sehingga kendali anda diperlukan. Fitur kompensasi exposure termasuk mode manual sudah lumrah pada kamera saku sekarang.

Foto 2. Foto dibuat handheld dengan kamera saku Nikon Coolpix P310 16 MP. Pemotretan dengan mode otomatis, ISO auto, flash dan matrix metering memberikan hasil foto yang cukup baik.














Tips Memotret Dengan Kamera Saku oleh Andi Sucirta

 e. Mengunci titik fokus
Letak titik fokus kamera saku biasanya ditengah sehingga  mengurangi keleluasaan mengatur komposisi. Trik yang bisa dilakukan yaitu dengan mengunci titik fokus. Caranya dengan menekan dan menahan rana setengah sampai subjek fokus. Terlihat di LDC garis segi empat berwarna hijau jika subjek sudah fokus. Lalu komposisi ulang foto atau recompose dengan menempatkan subjek di kiri atau kanan sesuai kehendak. Jika dirasa sudah baik, lanjutkan menekan penuh rana untuk mengambil gambar. Mengunci titik fokus memungkinkan anda membuat komposisi yang dinamis.

f. Antisipasi shutter lag
Pemotretan dengan kamera saku sering tidak real time. Antara gambar di LCD dengan yang terekam bisa tidak sesuai karena ada jeda atau shutter lag. Untuk mengatasinya bisa coba trik mengantisipasi momen dengan cara memencet rana satu atau dua detik mendahului sebelum momen terjadi. Kemungkinan gagal tetap ada, namun dengan cara ini anda memperbesar kemungkinan untuk merekam momen yang dikehendaki.

Cara lain dengan memperkirakan jarak atau titik fokus dimana momen akan terjadi. Kunci fokus pada jarak tersebut dan tekan rana sepenuhnya ketika momen di kehendaki terjadi.

g. Menggunakan zoom
Zoom pada kamera saku memungkinkan anda mengubah focal lenght sehingga subjek pemotretan jauh bisa tampak lebih dekat. Jika kamera punya optical zoom, anda tidak perlu khawatir karena pertambahan focal lenght diperoleh dari mekanisme optik sehingga kualitas foto terjaga. Sebaliknya hindari menggunakan digital zoom karena pertambahan focal lenght dihasilkan dari mengcrop gambar dengan  menggunakan hanya bagian kecil dari sensor. Bergerak mendekati subjek pemotretan menjadi solusi yang lebih baik bagi kamera dengan digital zoom.

Penggunaan zoom juga mesti dipahami, zoom tidak hanya membuat subjek menjadi lebih dekat tapi juga mengubah persfektif foto. Pada posisi wide, latar belakang terlihat menjauh, sebaliknya posisi tele latar belakang yang jauh terlihat mendekat. Anda harus banyak berlatih menggunakan zoom untuk mengetahui keterhubungan antara focal lenght, background dan subjek pemotretan.
f. Memakai flash
Flash biasanya dipergunakan pada pemotretan malam hari, di ruangan, atau siang hari sebagai fill in flash. Yang perlu diketahui, flash kamera saku kekuatan dan cakupannya terbatas. Ketika memakai flash pastikan jarak subjek masih dalam rentang flash. Jarak 2-4 meter dari subjek masih bisa dijangkau flash dengan baik.

Memakai flash bisa menjadi penyelamat pada kondisi low light saat kendali noise ISO tinggi kurang baik. Mode flash seperti red eye reduction bisa dipilih untuk pemotretan manusia di malam hari. Sedang fill flash dapat dipilih subjek yang ada diarea shadow karena backlighting. Agar efektif usahakan jarak pemotretan tidak terlalu jauh ketika melakukan fill in. Malam hari guna mengkombinasi available light dengan shutter speed rendah bisa menggunakan mode slow sync flash.
  g. Ukuran dan resolusi
Ukuran file foto yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya jika  hendak mencetak ukuran 4R, anda tidak butuh menggunakan ukuran maksimal 16 megapiksel, cukup pilih ukuran 8 megapiksel. Ukuran dan resolusi berpengaruh pada besar file foto yang akan dihandle.

Walau demikian perlu dimengerti bahwa ukuran dan resolusi foto yang terlanjur kecil tidak akan bisa diperbesar. Perbesaran menggunakan software tidak menghasilkan kualitas yang sama jika dibanding memotret dalam ukuran dan kualitas terbaiknya sejak awal. Cara ini memungkinkan anda mempunyai besar file yang cukup ketika perlu mencetak besar atau diperkecil sesuai kebutuhan. Jadi sebaiknya seting ukuran dan kualitas foto selalu pada resolusi terbaik atau fine (300 dpi).

http://www.andisucirta.com/blog_detail.php?id=261

PERAWATAN PERALATAN

PERAWATAN PERALATAN

  • KAMERA
  1. Kecuali kalau kamera atau lensa anda jelas-jelas dinyatakan waterproof atau weather sealed, jauhkan mereka dari air dan basah. Air bisa menimbulkan kelembaban didalam internal kamera dan bisa membuat komponen internal rusak. Kamera weather sealed juga bukan berarti anda bisa memasukannya ke air.
  2. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut, kalau memang sudah waktunya jangan kaget kalau memang minta ganti. Buang sampah batere ditempat khusus (meskipun pengelolaan sampah kita tidak pernah memisahkan jenis limbah apapaun). Baca juga tips agar konsumsi baterai kamera lebih awet.
  3. Selalu jaga kebersihan lensa. Saat membersihkan lensa, jangan langsung semprotkan cairan pembersih ke lensa, semprotkan dulu ke lap microfiber sedikit saja lalu baru usapkan lap microfiber tersebut ke lensa. Anda bisa membeli lap microfiber di swalayan besar.
  4. Matikan kamera sebelum mengeluarkan batere atau memory card dan saat anda mencolokkan ke komputer, kamera memiliki komputer didalamnya dan bisa jadi tidak tahan terhadap perubahan arus listrik secara mendadak.
  5. Strap kamera ada agar kamera anda tidak gampang jatuh dengan tidak sengaja, kalau memang merasa tidak nyaman memakai strap bawaan, belilah yang lebih nyaman. Baca juga cara paling aman saat menggantungkan kamera di pundak
  6. Hindari meninggalkan kamera didalam mobil dalam waktu yang lama apalagi jika mobilnya terkena panas matahari langsung. Kamera memiliki rentang suhu aman dan akumulasi panas didalam mobil beresiko melebihi rentang tadi.
  7. Kandungan garam dilaut bersifat korosif bagi komponen logam yang ada di dalam kamera maupun lensa sehingga berpotensi menghasilkan karat. Setelah memotret di dekat laut, bersihkan kamera dengan lap yang sedikit dibasahi untuk menghilangkan sisa garam yang menempel di kamera, sedikit saja jangan terlalu banyak. Setelah itu lap lagi dengan lap hingga benar-benar kering. Baca cara mencegah munculnya kabut di lensa
  8. Kamera dan lensa memiliki bagian bergerak seperti tombol, dial, engsel pintu batere dan memory card, focusing ring dan putaran zoom lensa. Kalau ada yang macet jangan diputar atau dibuka dengan paksa. Kalau memang tidak paham, bawa ke teman yang paham atau bawa ke service center. Kalau dipaksa bisa jadi ada bagian yang patah.
  9. Baca tips mengganti lensa DSLR saat anda memotret diluar ruangan untuk meminimalkan resiko kemasukan debu.
  10. Periksa ada tidaknya debu di sensor kamera DSLR anda (baca disini caranya), kalau memang terdeteksi ada, gunakan blower. Jika blower tidak bisa menghilangkan debu, bawa ke service center.
  11. Simpan kamera di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Kalau memang ada budget, beli dry box atau dry cabinet sehingga kita bisa mengontrol tingkat kelembaban. Alternatif murah adalah memakai silica gel. Baca tips menyimpan kamera dan lensa agar bebas dari lembap

    http://belfot.com/11-tips-merawat-kamera-lensa-awet/

  • LENSA

    Headline
Beberapa langkah perawatan lensa:
a. Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari.
b. Pasang lens cap (penutup lensa) ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
c. Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower, lens paper dan lens cloth (serta lens cleaning fluid jika diperlukan). Perlengkapan ini dapat dibeli di toko-toko kamera langganan kita.
Berikut beberapa langkah membersihkan lensa:
1. Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
2. Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.
3. Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
4. Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

 (http://teknologi.inilah.com/read/detail/1879876/tips-merawat-dan-membersihkan-lensa-kamera-slr#.VEL7kHYQ8_4)

  • BATERAI

    Sebenarnya secara garis besar saat ini ada 2 jenis baterai yang biasa digunakan pada kamera digital yang ada pada pasaran khususnya di Indonesia:


    Mari kita bahas lebih detail untuk masing-masing jenis baterai tersebut.

    Baterai Jenis AA

    Ini adalah jenis baterai yang mudah dan menarik untuk digunakan pada kamera digital, karena kita bisa mendapatkan dengan mudah jenis baterai ini ditoko-toko atau supermarket terdekat. Namun hati-hati karena untuk peralatan high drain seperti kamera digital, jenis baterai AA tidak bisa menggunakan yang biasa, harus baterai yang jenis Alkaline yang tentunya harganya lebih mahal tetapi memiliki kekuatan yang lebih tahan lama dibanding baterai biasa.

    Mengenal Baterai Jenis AA yang bisa di Charge

    Selain itu, untuk jenis baterai AA ada juga yang bisa di charge, tentu saja harganya sedikit lebih mahal dibanding baterai Alkaline, tetapi karena kemampuannya bisa dicharge berkali-kali membuat baterai ini bisa menjadi jauh lebih irit dibanding dengan baterai Alkaline. Untuk jenis baterai yang digunakan pada recharger AA biasanya sudah berjenis NiMH yang mempunyai kekuatan yang lebih baik untuk terhindar dari memory effect (walaupun tidak sesempurna baterai Lithium). Disarankan untuk membeli jenis baterai charge yang sudah satu paket dengan chargernya agar waktu charge bisa disesuaikan antara besarnya kemampuan charge dibanding dengan kapasitas baterainya.

    Dari pengalaman pribadi, kami menyarankan anda membeli jenis baterai Eneloop dari Sanyo, karena ini adalah jenis terbaru dari NiMH recharger battery yang memiliki self-discharge kecil, artinya jika kita isi baterai ini sampai penuh dan tidak digunakan sampai lebih dari 1 bulan, maka kapasitasnya tidak berkurang begitu banyak. Ini berbeda dengan baterai yang charger biasa walaupun yang sama-sama bermerek Sanyo, bisa-bisa jika kita simpan baterai tersebut sejak kondisi penuh sampai 1 bulan, bisa sisa sekitar separuh atau kurang dari kapasitas maksimalnya.

    Bagaimana Cara Yang Tepat Untuk Charge Baterai AA type NiMH

    Saran yang paling baik untuk melakukan charge pada baterai jenis AA NiMH adalah dengan sebisa mungkin melakukan recharger saat kondisi baterai sudah mendekati 5%, atau biasanya kamera digital memiliki batasan tertentu sampai power akan mati sendiri. Jika sekali-sekali kita recharge sebelum baterai habis tidak akan merusak baterai, tetapi disarankan setiap 1 bulan sekali baterai dikosongkan dulu dan kemudian dicharge penuh kembali (ini disebut juga dengan rekondisi) untuk membantu memperpanjang umur baterai

    Baterai Jenis Lithium

    Kalau dilihat pada jenis kamera pocket atau SLR yang ada dipasaran, rata-rata sudah menggunakan baterai yang Lithium. Memang betul saat kita menggunakan baterai jenis Lithium, kita sudah benar-benar terbebas dari masalah memory effect, sehingga kita bisa dengan mudah kapanpun mau recharge baterai kita tanpa perlu khawatir rusak. Tetapi selalu disarankan 1 sampai 2 bulan sekali dilakukan rekondisi (yaitu digunakan sampai kamera mati dan kemudian dicharge full.

    Ada pantangan penting yang harus diperhatikan oleh pengguna baterai Lithium, adalah jangan sekali-sekali mengosongkan baterai sampai benar-benar habis (misalnya dipasang pada lampu yang hidup terus sampai baterai habis), ini akan merusak struktur yang ada didalam baterai sehingga memperpendek umur baterai Lihtium ini. Jadi cara paling aman untuk rekondisi adalah pasang baterai ini pada kamera dan gunakan terus sampai kamera mati sendiri, biasanya kamera sudah memiliki batasan aman yang membuat baterai kita tidak cepat rusak.

    Kekurangan dari jenis baterai ini adalah masalah harga dan tidak tersedianya disembarang tempat, sehingga jika kita ingin memiliki baterai cadangan, kita harus mencari di toko kamera terdekat atau dealer yang menjual asesoris untuk jenis kamera yang sama, namun kemudahan perawatan dari Lithium ini kadang membuat kita lebih santai dalam menggunakan jenis baterai ini.

    Apa yang harus dihindari buat menjaga Baterai Kamera Digital ?

    Selain perawatan bulanan yang sudah disebutkan diatas, ada hal penting yang harus di hindari guna menjaga agar baterai tidak rusak, salah satunya adalah dengan menjaga agar penyimpanan baterai tidak pada kondisi udara yang panas sekali, misalnya disimpan didalam mobil yang dijemur di panas terik matahari, karena suhu yang panas akan memperpendek umur baterai secara kimiawi.

    Untuk segala sejenis baterai baik yang NiMH ataupun Lithium, sangat disarankan untuk dilepas dari body kamera jika disimpan atau tidak digunakan lebih dari 1 minggu, karena dalam beberapa kasus baterai bisa bocor dan cairan kimia didalam baterai bisa merusak kamera itu sendiri, apalagi jika cairan baterai terkena pada main board camera, bisa dibayangkan biaya yang akan dikeluarkan lebih mahal dibanding untuk menganti baterai-nya itu sendiri.

    (http://www.kamera-digital.com/info/tips-merawat-baterai-kamera-digital-supaya-tahan-lama.html)
  •   MEDIA PENYIMPANAN
    A.      Cara perawatan media menyimpan data utama
    Untuk media penyimpanan data umum,cara perawatannya adalah sebagai berikut
    ·         Dengan cara mengatur bios agar tidak melakukan booting dari disket secara otomatis
    ·         Periksa pemasangan RAM/ROM tempat pada tempatnya atau pas pada slotnya
    B.      Cara perawatan media menyimpan data cadangan
    Untuk media penyimpanan data cadangan,cara perawatannya adalah sebagai berikut
    ·         Magnetic disk (disket magnetis) atau lebih di kenal dengan floppy disk (disket) cara perawatannya  adalah sebagai berikut:
    1)      Menghindari disket dari debu dan meletakkannya di tempat disket.
    2)      Disket sebaiknya (dilindungi) diprotect agar terhindar dari virus
    ·                  Optic disk atau lebih dikenal dengan CD – ROM/DVD _ ROM/ HDDVD   ROM /Bluray ROM cara perawatannya antara lain
    1)      Hindarkan permukaan dari debun;
    2)      Masukkan ke dalam kontak (tempatnya) jika sudah tidak di gunakan lagi;
    3)      Setelah beberapa waktu (periode),bersihkanlah optik  pada CD – ROM atau CD Drive dengan menggunakan CD pembersih (CD clear).
    (https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5183622560697570260#editor/target=post;postID=398117657297959433)
                                
    •     TAS KAMERA
      Jemurlah bagian bawah tas secara rutin, minimalnya selamat 30 Menit dalam satu minggunya, hal ini supaya bagian bawah tas yang biasa anda letakan di berbagai tempat antara panas atau dingin tidak berjamu dan tidak basah kalau saja tadi anda meletakannya di tempat basah. Dan jemurlah di pagi hari, supaya tidak terkena sinar matahari terlalu banyak dan bagian bawah tas menjadi Bladus. Setelah dijemur dan kering, kali ini periksalah bagian-bagian nya, karena walaupun anda jarang memakainya namun bisa saja ada bagian dari Tas Kamera Anda yang berdebu atau bisa saja lepas. Dan ini untuk menjaga kelembaban di dalam Tas Kamera, yaitu sertakan Silica Gel ke dalam Tas Kamera beberapa buah, dan ini sangat penting. Dan juga anda bisa menjemur Silica Gel secara rutin untuk menjaga kualitasnya. Kalo bisa simpan Tas Kamera Anda di tempat khusus, jangan menyimpannya di dalam Lemari Pakaian karena di khawatirkan ada partikel dari Kapus Barus di dalam lemari yang menempel di Tas Kamera anda dan itu tidak baik untuk Kamera Digital anda. Jangan menyimpan Tas Kamera di tempat yang lembab seperti dekan jamban dan lain sebagainya yang terdapat banyak air. Jangan menyimpan Kamera di dalam Tas Kamera selama tidak dipakai, karena walaupun Tas Kamera Anda terbuat dari bahan yang tahan air namun Tas Kamera anda tidak Kedap Udara dan masih mungkin ditumbuhi Jamur dan yang lainnya, jadi sebaiknya setelah anda Hunting keluarkan Kamera Anda dan bersihkan, kemudian simpan di tempat khusus kamera, gunakan Tas Kamera ketika Hunting atau keluar saja

      Sumber : http://super00n.blogspot.com/2014/02/cara-merawat-tas-kamera-yang-baik.html
      Copyright: Super 00n 2014

    • Menjemur bagian dalam tas secara rutin, minimal selama 30 menit per-minggu. Lebih baik lakukan di pagi hari agar warna bahan tidak bladus.
    • Setelah dijemur, bersihkan (secara kering) setiap bagian kompartemennya, meskipun tidak dipakai, pasti ada partikel-partikel dari bahan kain yang berubah menjadi debu setiap saat.
    • Selalu masukan silica gel secukupnya, jangan lupa jemur silica gelnya secara rutin.
    • Jangan simpan tas kamera dalam lemari baju. Jika tas kamera tercemar aroma kapur barus, artinya partikel2 kapur barus nempel di bahan tas. Kapur barus sangat jahat bagi kamera digital.
    • Letakan tas kamera di tempat yang kering, jangan berdekatan dengan tempat yang lembap, misalnya deket kamar mandi.
    • Jangan menyimpan kamera, dkk. dalam tas kamera (menganggap fungsinya sama seperti drybox). Meskipun bahan2nya waterproof, tas kamera tidak kedap udara dan tetap berpotensi mengundang jamur/debu.
    • Setelah selesai jalan2/hunting, bersihkan kamera, dkk. dari partikel2 kompartemen sebelum dimasukan ke drybox.
    • Jemurlah bagian bawah tas secara rutin, minimalnya selamat 30 Menit dalam satu minggunya, hal ini supaya bagian bawah tas yang biasa anda letakan di berbagai tempat antara panas atau dingin tidak berjamu dan tidak basah kalau saja tadi anda meletakannya di tempat basah. Dan jemurlah di pagi hari, supaya tidak terkena sinar matahari terlalu banyak dan bagian bawah tas menjadi Bladus. Setelah dijemur dan kering, kali ini periksalah bagian-bagian nya, karena walaupun anda jarang memakainya namun bisa saja ada bagian dari Tas Kamera Anda yang berdebu atau bisa saja lepas. Dan ini untuk menjaga kelembaban di dalam Tas Kamera, yaitu sertakan Silica Gel ke dalam Tas Kamera beberapa buah, dan ini sangat penting. Dan juga anda bisa menjemur Silica Gel secara rutin untuk menjaga kualitasnya. Kalo bisa simpan Tas Kamera Anda di tempat khusus, jangan menyimpannya di dalam Lemari Pakaian karena di khawatirkan ada partikel dari Kapus Barus di dalam lemari yang menempel di Tas Kamera anda dan itu tidak baik untuk Kamera Digital anda. Jangan menyimpan Tas Kamera di tempat yang lembab seperti dekan jamban dan lain sebagainya yang terdapat banyak air. Jangan menyimpan Kamera di dalam Tas Kamera selama tidak dipakai, karena walaupun Tas Kamera Anda terbuat dari bahan yang tahan air namun Tas Kamera anda tidak Kedap Udara dan masih mungkin ditumbuhi Jamur dan yang lainnya, jadi sebaiknya setelah anda Hunting keluarkan Kamera Anda dan bersihkan, kemudian simpan di tempat khusus kamera, gunakan Tas Kamera ketika Hunting atau keluar saja.

      Sumber : http://super00n.blogspot.com/2014/02/cara-merawat-tas-kamera-yang-baik.html
      Copyright: Super 00n 20
      Jemurlah bagian bawah tas secara rutin, minimalnya selamat 30 Menit dalam satu minggunya, hal ini supaya bagian bawah tas yang biasa anda letakan di berbagai tempat antara panas atau dingin tidak berjamu dan tidak basah kalau saja tadi anda meletakannya di tempat basah. Dan jemurlah di pagi hari, supaya tidak terkena sinar matahari terlalu banyak dan bagian bawah tas menjadi Bladus. Setelah dijemur dan kering, kali ini periksalah bagian-bagian nya, karena walaupun anda jarang memakainya namun bisa saja ada bagian dari Tas Kamera Anda yang berdebu atau bisa saja lepas. Dan ini untuk menjaga kelembaban di dalam Tas Kamera, yaitu sertakan Silica Gel ke dalam Tas Kamera beberapa buah, dan ini sangat penting. Dan juga anda bisa menjemur Silica Gel secara rutin untuk menjaga kualitasnya. Kalo bisa simpan Tas Kamera Anda di tempat khusus, jangan menyimpannya di dalam Lemari Pakaian karena di khawatirkan ada partikel dari Kapus Barus di dalam lemari yang menempel di Tas Kamera anda dan itu tidak baik untuk Kamera Digital anda. Jangan menyimpan Tas Kamera di tempat yang lembab seperti dekan jamban dan lain sebagainya yang terdapat banyak air. Jangan menyimpan Kamera di dalam Tas Kamera selama tidak dipakai, karena walaupun Tas Kamera Anda terbuat dari bahan yang tahan air namun Tas Kamera anda tidak Kedap Udara dan masih mungkin ditumbuhi Jamur dan yang lainnya, jadi sebaiknya setelah anda Hunting keluarkan Kamera Anda dan bersihkan, kemudian simpan di tempat khusus kamera, gunakan Tas Kamera ketika Hunting atau keluar saja.

      Sumber : http://super00n.blogspot.com/2014/02/cara-merawat-tas-kamera-yang-baik.html
      Copyright: Super 00n 2014
      Jemurlah bagian bawah tas secara rutin, minimalnya selamat 30 Menit dalam satu minggunya, hal ini supaya bagian bawah tas yang biasa anda letakan di berbagai tempat antara panas atau dingin tidak berjamu dan tidak basah kalau saja tadi anda meletakannya di tempat basah. Dan jemurlah di pagi hari, supaya tidak terkena sinar matahari terlalu banyak dan bagian bawah tas menjadi Bladus. Setelah dijemur dan kering, kali ini periksalah bagian-bagian nya, karena walaupun anda jarang memakainya namun bisa saja ada bagian dari Tas Kamera Anda yang berdebu atau bisa saja lepas. Dan ini untuk menjaga kelembaban di dalam Tas Kamera, yaitu sertakan Silica Gel ke dalam Tas Kamera beberapa buah, dan ini sangat penting. Dan juga anda bisa menjemur Silica Gel secara rutin untuk menjaga kualitasnya. Kalo bisa simpan Tas Kamera Anda di tempat khusus, jangan menyimpannya di dalam Lemari Pakaian karena di khawatirkan ada partikel dari Kapus Barus di dalam lemari yang menempel di Tas Kamera anda dan itu tidak baik untuk Kamera Digital anda. Jangan menyimpan Tas Kamera di tempat yang lembab seperti dekan jamban dan lain sebagainya yang terdapat banyak air. Jangan menyimpan Kamera di dalam Tas Kamera selama tidak dipakai, karena walaupun Tas Kamera Anda terbuat dari bahan yang tahan air namun Tas Kamera anda tidak Kedap Udara dan masih mungkin ditumbuhi Jamur dan yang lainnya, jadi sebaiknya setelah anda Hunting keluarkan Kamera Anda dan bersihkan, kemudian simpan di tempat khusus kamera, gunakan Tas Kamera ketika Hunting atau keluar saja.

      Sumber : http://super00n.blogspot.com/2014/02/cara-merawat-tas-kamera-yang-baik.html
      Copyright: Super 00n 2014




ALAT BANTU PEMOTRETAN

ALAT BANTU PEMOTRETAN

ALAT BANTU PEMOTRETAN
a. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang  diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a.       filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b.      filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c.       filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d.      filter warna, memberi efek warna.
e.       filter soft, melembutkan objek.
f.       filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g.      filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h.      filter multi image, memberi efek multi image.
i.        filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j.        filter gradasi, memberi efek gradasi warna
b. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna.  Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.
c. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
d. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
e. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.
f. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.
g. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.

http://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/alat-bantu-fotografi/

Jenis-Jenis Fotografi

Jenis-Jenis Fotografi 


saya akan mencoba menyebutkan beberapa macam jenis foto dan teknik nya.
1. Landscape
Merupakan foto yang objek utamanya adalah pemandangan. Dalam memotret foto landscape gunakanlah bukaan (aperture) yang sempit (angka F besar, missal f/10 , f/14 , f/16 , dst). Kenapa? Karena dengan sempitnya bukaan, maka ruang fokus semakin lebar sehingga menambah ketajaman gambar, dan gunakan speed yang cepat (misal speed 1/125s ke atas). Kemudian juga gunakan ISO yang rendah saja (missal ISO 100, 200, 320). Tapi semua itu tergantung pencahayaan pada spot angle yang anda cari. Dan alangkah baiknya gunakanlah tripod agar gambar tidak shake/blur. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
ini merupakan contoh foto landscape dgn data sbb
speed 1/800s , f/20, ISO 100 , -0.2EV

12903525581335909441

2. Macro
Merupakan foto yang objek utama adalah benda2 yang kecil. Misalnya serangga, bunga, dll. Dalam memotret foto macro, sesuaikan bukaan dengan objek yg anda “bidik”. Alangkah baiknya jika menggunakan bukaan yg sedang (missal angka F pada f/8, f/7.1, f/6.3, f/9). Dan usahakan bila cahaya nya mendukung pakailah speed tinggi, sebab kebanyakan jika kita memotret foto macro, halangan terbesar kita adalah ANGIN. Untuk itu gunakanlah speed tinggi dalam pemotretan macro, agar gambar tidak shake, dan fokusnya tepat. Kemudian gunakan ISO sesuai kebutuhan agar hasil nya bersih dari noda (noise (hihi)). Gunakan ISO rendah jika cahaya pada sekitar objek kuat, dan gunakan ISO tinggi jika cahaya sekitar objek kurang, tapi INGAT!! ISO tinggi menimbulkan banyak NOISE, hati-hatilah. Gunakanlah tripod agar hasil foto tidak shake (bila speed dibawah 100). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.

ini merupakan contoh foto macro dgn data sbb
speed 1/200s, f/11, ISO 500, Flash
1290352722199153669 

3. Panning
Merupakan foto yang objek utama nya adalah benda bergerak. Misalnya motor berjalan, mobil berjalan, dll. Teknik ini merupakan teknik yang sangat sulit dalam penempatan fokusnya (menurut saya hehe). Sebab kita harus dan harus memfokuskan objek yg sedang bergerak. Pada teknik ini, gunakan speed 1/15-1/40s. kenapa? Supaya fokus yg kita bidik tetap terjaga, dan BackGround nya blur. Lalu gunakan bukaan yg sempit (missal angka F di f/14, f/16, f/22, dst tergantung dari pencahayaan). Kenapa? Agar ketajaman fokus kita terjaga, dan juga untuk mengimbangi cahaya yg masuk karena kita menggunakan speed rendah. Saat pengambilan gambarnya, fokuskan pada objek, lalu ikuti gerakan objek dgn menggeser kamera searah dgn gerakan objek (agar tetap terfokus objeknya). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
ini merupakan contoh foto panning dgn data sbb
speed 1/30s, f/22, ISO 100
12903529451613485566 

4. Night Shot
Merupakan foto yg diambil pada malam hari. Foto ini alangkah baiknya sangat dibutuhkan tripod. Supaya gambar yg terambil tidak shake karena menggunakan speed sangat rendah. Biasanya para fotografer menggunakan speed 15s, 20s, 30s, bahkan BULB. Biasanya objek yg diambil dalam foto ini adalah jalan TOL pada malam hari, Gedung – gedung bertingkat yg memancarkan cahayanya, dll. Dan pada foto night shot menggunakan teknik bukaan (aperture) seperti foto landscape, yaitu gunakan bukaan sempit (angka F besar). Dan gunakanlah ISO rendah agar gambar terhindar dari Noise. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
ini merupakan contoh foto night shot dgn data sbb
speed 20s, f/29, ISO 100, with tripod
1290353207597598563




5. Human Interest

Merupakan foto yg bercerita, biasanya kekuatan foto ini ada pada judulnya. jadi pintar-pintarnya si fotografer dalam memberi judul agar foto terlihat bercerita. Untuk pengaturan shutter speed, bukaan, ISO, dll sesuaikan dengan pencahayaan. Dan yang paling penting dlm foto ini adalah, pekanya naluri fotografer dalam mencari moment-moment yang bagus dan menarik. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.
ini merupakan contoh foto human interest dgn judul
” pake topi dulu ah, panassss ”
walaupun terik matahari di Jogja sangat panas.
namun bapak ini tetap mengayuh becaknya dengan semangat.
seakan-akan rasa panas itu hilang dan lenyap karena semangat nya..
12903534401085868320


aikan dengan pencahayaan dan kebutuhan. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.

ini merupakan contoh foto still life dgn judul
”A”
12903537331969929659

http://muda.kompasiana.com/2010/11/21/jenis-jenis-foto-dan-tekniknya-320385.html
PENGERTIAN FOTOGRAFI

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi

Sejarah fotografi

 SEJARAH FOTOGRAFI

Fotografi ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini tidak akan berfungsi. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang seniman foto (Photografer).

Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.
Kamera mulai diperkenalkan ketika para pelukis menghadapi masalah untuk merekam gambar (potrait) sekitar abad 17 dan 18. Justru itu mereka telah mencipta kamera Obscura untuk kemudahan merekam gambar.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamrnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara 

permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa: “fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.”
Sayang, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal dunia. Baru pada tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling.
Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang pertama kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret.
Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat besar ukurannya beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya tenaga manusia sebanyaki 15 orang diperlukan! Kamera ini menggunakan film sebesar 4 ½ x 8 kaki dengan bahan kimia sebanyak 10 gallons digunakan ketika memprosesnya.
Kamera Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika. Konstribusi fotografi ke dunia film pertama kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flash atau lampu kilat pertama kali ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada tahun 1938. Memotret benda-benda mati disebut dengan still life. Penemu negative film John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari.
Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada
tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia fotografi
 dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

 http://sejarah-fotografi.blogspot.com/
ALAT BANTU PENCAHAYAAN
a.       Flash atau Blitz
 
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.
b.      Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c.       Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.
d.      Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.
e.       Strobo atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan.  Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
f.       AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g.      Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi expose.
h.      Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.
i.        Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai  kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
j.        Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k.      Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
l.        Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..
m.    Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
n.      Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
o.      Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
p.      Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro

 http://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/alat-bantu-fotografi/